Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Fakta-fakta Gempa Kuat Sesar Mamberamo di Jayapura

image-gnews
Gempa Magnitude 6.3 pada 18 Januari 2020 pukul 23.38 WIB, 39 km barat laut Kabupaten Jayapura, Papua. Kredit: BMKG
Gempa Magnitude 6.3 pada 18 Januari 2020 pukul 23.38 WIB, 39 km barat laut Kabupaten Jayapura, Papua. Kredit: BMKG
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat beberapa fakta terkait gempa kuat di Jayapura dan sekitarnya Ahad dinihari, 19 Januari 2020, pukul 01.38 WIT.

Sebelum gempa utama yang dimutakhirkan bermagnitudo 6,1, ada gempa pembuka yang diiringi setidaknya 10 kali gempa susulan. Selain itu pusat sumber gempanya sangat berdekatan dengan sumber dua lindu lawas berkekuatan besar.

Pusat gempa terbaru yang mengguncang kuat Jayapura dan Sarmi di Papua berada di koordinat 2,77 LS dan 139,52 BT. Tepatnya di darat pada jarak 108 kilometer arah barat Kota Jayapura.

“Gempa ini diduga kuat dipicu oleh aktivitas Sesar Anjak Mamberamo,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono lewat keterangan tertulis Ahad 19 Januari 2020.

Guncangan gempa di daerah Sentani berskala intensitas IV MMI. Beberapa warga sempat terbangun dari tidur akibat gempa yang mengguncang tiba-tiba.

Sementara itu di Jayapura dan Sarmi guncangan dirasakan mencapai skala intensitas III-IV MMI, Yahukimo dan Keerom III MMI, dan Wamena II-III MMI. “Hingga saat ini belum ada laporan kerusakan yang ditimbulkan gempa bumi tersebut,” ujar Daryono.

BMKG sedikitnya telah mencatat 10 kali gempa susulan. Paling besar bermagnitudo 5,2 dan terkecil 2,7. Gempa ini menurut Daryono juga memiliki satu gempa pembuka dengan kekuatan magnitude 4,3.

Wilayah Kabupaten Jayapura dan Sarmi kata dia secara tektonik merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks. Disebut seismik aktif karena kedua wilayah ini memiliki tingkat aktivitas kegempaan yang sangat tinggi.

“Disebut kompleks karena di wilayah ini memiliki banyak sebaran sumber gempa utama dengan berbagai segmentasi sesar dan splay atau percabangannya,” ujar Daryono.

Dalam buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia 2017 terbitan Pusat Studi Gempa Nasional, wilayah Kabupaten Sarmi dan Jayapura dilalui oleh struktur sesar aktif yaitu Sesar Anjak Mamberamo dengan magnitudo maksimal 7,5.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Karena kondisi tektonik yang aktif inilah maka wajar jika wilayah Sarmi dan Jayapura menjadi kawasan yang sangat rawan gempa dan paling aktif aktivitas kegempaannya di Papua,” kata Daryono.

Sebelumnya wilayah Sarmi pernah diguncang dua kali gempa kuat pada 20 Juni 2019 dengan magnitude 6,3, kemudian pada 24 Juni 2019 dengan magnitude 6,1 yang menimbulkan kerusakan.

Wilayah Kabupaten Sarmi dan Jayapura dikenal memiliki sejarah panjang gempa kuat dan merusak di masa lalu. Tercatat dalam katalog gempa terdapat lebih dari 20 aktivitas gempa berkekuatan besar yang berdampak mencapai skala intensitas VI hingga IX MMI.

Dampak gempa dalam skala intensitas MMI (Modified Mercally Intensity), menunjukkan rata-rata bangunan tembok sederhana mengalami kerusakan ringan pada skala intensitas VI MMI, sedangkan pada skala intensitas VIII dapat memicu kerusakan sedang hingga berat.

Catatan lainnya sumber gempa terbaru dari Sesar Anjak Mamberamo yang mengguncang Jayapura, Sarmi dan sekitarnya yaitu lokasinya sangat berdekatan dengan lokasi pusat gempa 26 Oktober 1926 yang bermagnitudo 7,6 juga gempa 28 Mei 1968 bermagnitudo 7,5.

Tingginya potensi gempa bumi di Sarmi dan Jayapura, kata Daryono, tidak perlu membuat masyarakat kecil hati dan khawatir berlebihan. Semua informasi terkait potensi gempa di wilayah ini harus direspons dengan langkah nyata dengan upaya memperkuat mitigasi guna meminimalkan dampak gempa bumi, kesiapsiagaannya, kapasitas stakeholder dan masyarakat, serta menyiapkan infrastrukturnya yang tahan gempa.

Daftar 20 gempa kuat sejak 1921 di Sarmi dan Jayapura dari BMKG:

1. Gempa Sarmi 19 Februari 1921 berkekuatan M 6,9 berdampak VII MMI.
2. Gempa Sarmi 10 Oktober 1921 berkekuatan M 6,6 berdampak VII MMI.
3. Gempa Sarmi 16 September 1923 berkekuatan M 6,5 berdampak VIII MMI.
4. Gempa Jayapura 26 Oktober 1926 berkekuatan M 7,6 berdampak VII MMI.
5. Gempa Sarmi 10 November 1930 berkekuatan M 6,9 berdampak VII MMI.
6. Gempa Jayapura12 Juli 1939 berkekuatan M 6,5 berdampak VII MMI.
7. Gempa Jayapura 1 April 1940 berkekuatan M 6,6 berdampak VII MMI.
8. Gempa Sarmi 28 Mei 1940 berkekuatan M 6,6 berdampak VIII MMI.
9. Gempa Sarmi 19 September 1950 berkekuatan M 7,2 berdampak VII MMI.
10. Gempa Waropen 21 Agustus 1955 berkekuatan M 6,7 berdampak VII MMI.
11. Gempa Jayapura 28 Mei 1968 berkekuatan M 7.5 berdampak VIII MMI.
12. Gempa Jayapura 10 Januari 1971 berkekuatan M7,7 berdampak VIII-IX MMI.
13. Gempa Sarmi 24 Maret 1986 berkekuatan M 6,7 berdampak VII MMI.
14. Gempa Sarmi 20 April 1986 berkekuatan M 6,8 berdampak VIII MMI.
15. Gempa Sarmi 27 Juni 1987 berkekuatan M 6,6 berdampak VII MMI.
16. Gempa Sarmi 25 Oktober 1987 berkekuatan M 6,8 berdampak VIII MMI.
17. Gempa Sarmi 29 Juli 1998 berkekuatan M 6,7 berdampak VIII MMI.
18. Gempa Talikora 6 April 2013 berkekuatan M 7,0 berdampak VII-VIII MMI.
19. Gempa Sarmi 27 Juli 2015 berkekuatan M 7,0 berdampak VI MMI.
20. Gempa Sarmi 20 Juni 2019 berkekuatan M 6,3 berdampak IV MMI.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

14 menit lalu

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.


Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

49 menit lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.


Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 jam lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

7 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

14 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Fakta-fakta Hawa Panas di Indonesia Menurut BMKG

Menurut Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, fenomena hawa panas memiliki karakteristik yang berbeda dan tak memenuhi kriteria sebagai gelombang panas.


BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

16 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
BMKG Jelaskan Heatwave di Asia dan Suhu Panas Maksimum di Sumatera Utara

Fenomena gelombang panas (heatwave) seperti yang baru saja membekap wilayah luas di daratan Asia terjadi karena terperangkapnya udara panas


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

17 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.


Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

23 jam lalu

Ilustrasi hujan petir di Jakarta. Dok.TEMPO
Peringatan Dini BMKG: Sejumlah Provinsi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir

Potensi hujan signifikan terjadi karena kontribusi dari aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial.


Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

1 hari lalu

Arsip - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air di antara cengkeraman suhu panas di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. (Xinhua)
Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.


BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.